Kenapa Orang Meninggal Dikasih Lilin? Makna, Sejarah, dan Tradisinya

Kenapa Orang Meninggal Dikasih Lilin? Ini Penjelasannya Lengkap!

Ketika seseorang meninggal, kita sering melihat tradisi menyalakan lilin. Namun, banyak yang mungkin belum tahu, kenapa orang meninggal dikasih lilin? Apakah ini hanya sekadar simbol atau ada makna mendalam di baliknya? Dalam artikel panjang ini, kita akan mengulas makna, sejarah, simbolisme, serta ragam tradisi menyalakan lilin saat orang meninggal di berbagai budaya, khususnya di Indonesia.

Makna Lilin dalam Tradisi Orang Meninggal

1. Simbol Terang dan Kehidupan

Menyalakan lilin saat orang meninggal memiliki makna memberi penerangan di tengah kegelapan duka. Lilin menjadi simbol terang abadi yang mengiringi jiwa orang yang telah pergi. Cahaya lilin dianggap sebagai lambang keabadian jiwa dan harapan akan kedamaian setelah kematian.

2. Penghormatan kepada yang Telah Tiada

Menyalakan lilin juga menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal. Api lilin yang menyala dipercaya membantu mendoakan arwah agar mendapatkan tempat yang baik di alam baka.

Sejarah Tradisi Menyalakan Lilin Saat Orang Meninggal

1. Pengaruh Tradisi Agama dan Budaya

Tradisi menyalakan lilin sebenarnya sudah ada sejak zaman kuno. Dalam banyak budaya dan agama, lilin menjadi simbol doa, harapan, dan keabadian.

Kristen: Lilin melambangkan terang Yesus Kristus. Dalam upacara pemakaman, lilin dinyalakan sebagai simbol iman dan keselamatan jiwa.
Budaya Tionghoa: Lilin merah atau putih dinyalakan di altar untuk menghormati leluhur.
Kepercayaan Jawa: Lilin atau lampu minyak dinyalakan untuk mengusir roh jahat dan memberi penerangan di alam gaib.

2. Lilin Sebagai Pengiring Arwah

Dalam kepercayaan tradisional, api diyakini sebagai penghubung antara dunia manusia dan dunia roh. Dengan menyalakan lilin, keluarga yang ditinggalkan berharap arwah yang meninggal tidak “tersesat” dan bisa menemukan jalan menuju tempat peristirahatan abadi.

Lilin dalam Tradisi Pemakaman di Indonesia

1. Upacara Adat Jawa

Di beberapa daerah Jawa, lilin atau lampu minyak dinyalakan selama tujuh hari setelah kematian. Lilin ini diletakkan di dekat jenazah atau di altar untuk membantu penerangan arwah menuju alam baka.

2. Tradisi Tionghoa di Indonesia

Masyarakat Tionghoa Indonesia juga memiliki tradisi menyalakan lilin putih saat upacara pemakaman. Lilin ini dipercaya sebagai penghormatan kepada leluhur dan simbol kesucian jiwa.

3. Tradisi Kristen

Di gereja, lilin dinyalakan saat ibadah pemakaman sebagai simbol kehidupan kekal. Ini menunjukkan harapan akan keselamatan dan terang abadi bagi orang yang meninggal.

Kenapa Lilin Menjadi Tradisi di Berbagai Budaya?

Menyalakan lilin tidak hanya menjadi tradisi satu agama atau budaya saja. Hampir di seluruh dunia, lilin memiliki makna yang universal:

✅ Simbol cahaya: Lilin menjadi simbol cahaya yang menuntun jiwa. ✅ Simbol doa: Api lilin yang terus menyala mencerminkan doa yang tidak putus. ✅ Simbol harapan: Lilin memberi harapan bahwa meski fisik telah tiada, kenangan dan kasih sayang tetap abadi.

Cara Menyalakan Lilin Saat Orang Meninggal

Bagi yang ingin menjalankan tradisi ini, berikut beberapa hal yang umum dilakukan:

Letakkan lilin di altar atau di dekat foto almarhum.
Nyalakan lilin dengan khidmat sambil memanjatkan doa.
Biarkan lilin menyala sebagai simbol penghormatan dan penerangan jiwa.
Setelah lilin habis, ucapkan doa penutup untuk melepas kepergian arwah.

Kenapa Lilin Digunakan, Bukan Lampu Listrik?

Mungkin muncul pertanyaan, kenapa harus lilin, bukan lampu listrik? Jawabannya karena lilin memiliki simbolisme yang lebih dalam:

Lilin menyala perlahan-lahan, mencerminkan proses perjalanan jiwa menuju keabadian.
Nyala lilin lebih alami, tidak sekadar terang seperti lampu listrik, melainkan juga hangat dan khusyuk.
Tradisi turun-temurun yang diwariskan secara simbolis, sehingga tetap dijaga hingga sekarang.

FAQ Seputar Kenapa Orang Meninggal Dikasih Lilin

Q: Apakah menyalakan lilin hanya dilakukan di agama tertentu? A: Tidak. Menyalakan lilin adalah tradisi lintas agama dan budaya. Di Kristen, Hindu, Buddha, serta kepercayaan Jawa atau Tionghoa, semua menggunakan lilin sebagai simbol doa dan penghormatan.

Q: Apakah ada pantangan atau larangan dalam menyalakan lilin? A: Secara umum, tidak ada pantangan khusus. Namun, beberapa tradisi lokal mungkin memiliki aturan sendiri, seperti posisi lilin atau waktu menyalakan lilin.

Q: Berapa lama lilin dinyalakan saat orang meninggal? A: Bervariasi. Ada yang menyalakan selama satu malam, tiga hari, tujuh hari, atau bahkan lebih, sesuai adat dan keyakinan keluarga.

Q: Apakah harus lilin putih? A: Tidak harus putih, tetapi warna putih sering digunakan karena simbol kesucian. Beberapa budaya menggunakan warna lain, seperti merah dalam tradisi Tionghoa.

Kesimpulan

Menyalakan lilin saat orang meninggal bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk penghormatan, doa, dan pengiring perjalanan jiwa. Kenapa orang meninggal dikasih lilin? Karena lilin melambangkan cahaya abadi, doa yang tulus, dan penghormatan terakhir untuk yang telah pergi. Tradisi ini menjadi pengingat bahwa meski jasad telah tiada, kenangan dan cinta tetap hidup di hati.